- Pukul 14.07 WIB eskul dimulai dengan pembacaan doa sebelum acara dimulai, siswa yang resmi ikut eskul adalah 5 (lima) siswa/i, seharusnya sih 6 (enam) siswa/i, tapi yang satu siswa tidak datang. 2 Siswa menggunakan komputer desktop, sedangkan 3 siswa/siswi menggunakan Laptop. Komputer Desktop terinstall Windows dan Ubuntu (dualboot).
- Ketika pelajaran desain, 2 siswa yang menggunakan komputer desktop login dengan Ubuntu, sedangakn 3 siswa/i lainnya menggunakan windows di laptop masing-masing.
- Sekitar 30 menit pelajaran desain berjalan, tiba-tiba listrik dari PLN padam sehingga siswa yang menggunakan komputer desktop terpaksa tidak dapat mengikuti pelajaran desain.
- Sekitar 10 menit listrik nyala lagi, siswa yang menggunakan komputer desktop menyalakan komputer, karena si siswa belum terbiasa menggunakan Ubuntu maka pas pemilihan sistem operasi ia malah pilih login ke Windows (sudah kebiasaan). kemudian acara eskul dapat diikuti kembali oleh semua siswa/i.
- Sekitar Jam 15.15 WIB pihak sekolah mengambil gambar untuk dokumentasi, gambar inilah yang akhirnya diposting di Fanspage SMPN 1 Semarang kemudian dishare oleh lebih dari sepuluh orang.
-
-
Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Terima kasih atas niat dan kerja keras Pak Sokhibi mengajarkan komputer dengan perangkat lunak bebas dan memiliki semangat besar untuk meniadakan perangkat lunak yang tak menunaikan hak penggunanya (Windows) yang semangat itu adalah terpuji. Semoga kita tetap semangat memajukan gerakan perangkat lunak bebas di Indonesia terutama di bidang pendidikan. Semoga sehat wal afiat selalu untuk Pak Sokhibi dan semua.
ReplyDeleteWassalamu'alaykum,
Ade Malsasa Akbar