Semua tulisan dalam tutorial ini telah melalui uji coba dibeberapa komputer kami, dan pada waktu pengujian tidak terjadi masalah, Apabila terjadi kerusakan Alat-alat, software, kehilangan data atau apapun sewaktu mempraktekkan isi dari Artikel, saya sebagai Penulis dengan segala hormat tidak bertanggung jawab dan tidak berhak untuk mengganti atas kerusakan dan resiko yang terjadi, maka dari itu sangat disarankan terutama bagi pemula untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan rekan Anda yang lebih berpengalaman dalam berkomputer. Atau demi keamanan dan kenyamanan Anda, kami sarankan untuk tidak mempraktekkan tulisan ini sama sekali atau silahkan backup data penting dikomputer Anda sebelum mempraktekkan tulisan ini. Jika Anda berada di Semarang bisa datang langsung ke tempat saya untuk praktek secara langsung.
- Backup atau buat cadangan dari data penting Anda ke media penyimpanan cadangan (seperti Flashdisk, Harddisk, CD/DVD) agar data Anda aman dan terhindar dari resiko kehilangan.
- Tentukan skema partisi harddisk yang Anda inginkan. Partisi merupakan bagian ruang-ruang data yang terdapat pada harddisk.
- Pastikan untuk menjaga kestabilan tegangan listrik. Hal ini untuk menghindari listrik yang tiba-tiba padam pada saat pemasangan dan menyebabkan terjadinya kerusakan fisik pada komputer (terutama harddisk).
- Lakukan penyetelan BIOS agar komputer membaca CD terlebih dahulu untuk proses booting (dalam contoh menggunakan media CD untuk install). Silahkan merujuk ke manual komputer atau motherboard Anda mengenai cara melakukan penyetelan ini.
Masukkan CD tersebut ke dalam CD/DVD ROM drive pada komputer anda. Restart komputer Anda, dan Anda akan melihat menu awal dari Live CD BlankOn 7.0 Pattimura, tekan tombol Enter untuk masuk ke modus Live CD, maka sistem operasi BlankOn 7.0 Pattimura akan mulai dijalankan melalui CD. Tunggu sebentar sampai desktop BlankOn 7.0 Pattimura muncul.
- Buka aplikasi editor partisi melalui Menu Utama BlankOn Sistem Administrasi Gparted (Editor Partisi).
- Pada baris partisi yang ditampilkan, klik kanan pada partisi terakhir (yang paling kanan), lalu pilih menu Ubah Ukuran/Pindahkan.
- Tentukan ukuran baru dari partisi yang Anda potong pada opsi Ukuran Baru (MiB). Kemudian klik tombol Ubah Ukuran/Pindahkan.
- Terakhir, klik tombol Terapkan pada toolbar untuk menerapkan perubahan yang dilakukan.
Catatan
Partisi Primary /Primer: Jenis partisi ini merupakan jenis partisi utama diharddisk untuk system operasi umum. Partisi primary hanya bisa dibuat maksimal 4 partisi, hal ini sangat berbeda dengan sistem DOS yang hanya mengijinkan satu jenis partisi primary untuk system. Jika kita memakai sistem operasi Linux jenis partisi ini akan terbaca sebagai partisi 1, 2, 3 dan 4. Misalnya harddisk sda bisa dibuat sda1, sda2, sda3 dan sda4, sedangkan jika kita menggunakan Sistem Operasi Windows akan terbaca sebagai partisi C,D,E dan F.
Partisi Extended /Perluasan: Merupakan partisi perluasan untuk mengatasi kekurangan partisi primer dimana hanya dimunkinkan adanya 4 partisi. Jika ingin memiliki partisi lebih dari 4 maka partisi extended /perluasan dibutuhkan yaitu dengan cara mengorbankan satu jenis partisi primer kemudian digunakan oleh partisi extended /perluasan.Didalam partisi extended ini nantinya dibuat partisi logical untuk mendapatkan partisi yang lebih banyak. Partisi extended tidak dapat digunakan menyimpan data. Partisi jenis ini selalu menempati nomor partisi +1 dari partisi primer. Misalnya ada 2 jenis partisi primer di harddisk sda maka posisi partisi extended adalah sda3.
Partisi Logical: Jenis partisi logical selalu dibuat didalam partisi extended/ perluasan. Jika kita lihat sepintas maka nomor partisi akan akan lompat 1 nomor. Misalnya kita membuat 5 jenis partisi logical di sda3 maka masing-masing akan terbaca sebagai sda5, sda6 dan sda7, sda8 dan seterusnya, kalau di linux partisi logical akan terbaca mulai dari angka 5 (lima), sedangkan di windows tetap terbaca berurutan.
Sudah ada 4 Partisi Primer (tidak bisa nambah partisi baru) |
Partisi yang terlalu memaksa (lebih dari 4 partisi Primer) setelah restart tidak bisa di mount kadang malah tidak dikenali oleh Bios |
- Backup semua data yang ada di Partisi Data (D) tersebut ke Hardisk External atau ke media simpan lainnya, untuk melakukan Backup data lakukan dengan cara Salin-Tempal (copy-paste) jangan dengan Potong (cut), untuk melakukan backup data Anda bisa menggunakan OS Windows ataupun memakai Live CD BlankOn. Sebelum melanjutkan kelangkah berikutnya pastikan semua data sudah di backup dengan benar.
- Buka aplikasi editor partisi melalui Menu Utama BlankOn >Sistem >Administrasi > Gparted (Editor Partisi).
- Setelah Gparted (Editor Partisi) terbuka hapus Partisi Data (D) tersebut cara klik kanan pada partisi tersebut Hapus setelah itu klik tanda centang (terapkan seluruh opsi) yang terletak pada toolbar dibagian atas menu partisi, tunggu sampai prosenya selesai hingga warna dari pertisi tersebut berwarna abu-abu.
- Buat lagi partisi lagi baru dengan melakukan klik kanan pada partisi yang kita hapus tadi, pada bagian jenis pilih Partisi perluasan (partisi inilah yang nantinya akan kita pecah lagi menjadi beberapa partisi lagi) klik Add pada bagian bawah sebelah kanan, setelah itu klik terapkan seperti langkah diatas tadi.
- Sekarang buat partisi NTFS sebagai pengganti partisi yang dihapus tadi untuk menyimpan data, caranya klik kanan area warna abu-abu tersebut (dalam partisi perluasan) pilih New (buat partisi baru) ukuran terserah sesuaikan kebutuhan Anda jangan lupa sisakan beberapa giga untuk tempat pemasangan BlankOn, sebagai contoh disini saya buat untuk data sebanyak 140,913 Gb dari 173,75 gb yang tersedia dengan menyisakan 37,007 Gb untuk pemasangan BlankOn nantinya, pada File System pilih NTFS setelah selesai klik lagi “Terapkan seluruh opsi” tunggu hingga proses pembuatan partisi selesai.
- Harus memiliki kurang lebih 4,1 GB ruang kosong pada harddisk
- Terhubung dengan sumber listrik (notebook)
- Terhubung pada internet (opsional)
- Pasang BlankOn di antara mereka, opsi ini akan mengambil/memotong sebagian dari partisi yang ada Windowsnya (partisi C biasanya) cara ini untuk beberapa kasus sering bermasalah gagal karena sudah ada 4 Partisi primer dan terpakai semua, kasus lainnya OS windows malah hilang tergantikan oleh BlankOn
- Hapus diska dan pasang BlankOn, opsi ini adalah menghapus seluruh harddisk dan menggunakan seluruh alokasi harddisk untuk pemasangan BlankOn.
- Sesuatu yang lain, opsi ini digunakan untuk menentukan alokasi ruang harddisk yang akan digunakan untuk pemasangan BlankOn secara manual, dalam contoh tulisan ini kita pilih opsi ini
kap,, maa'f sebelumnya saya mw ijin copast, tp tetep saya pasang sumber site dari anda,, boleh kah??
ReplyDeleteSilakan, semua yang ada disini bebas untuk di share kepada yang membutuhkan
ReplyDeletegan,ane mau nanya sblum instal ini,,
ReplyDeleteklo mau pake OS BlankOn apakah hrus pke CD?
sblumnya trimaksih ats ttrialnya :D
kalau tidak punya CD-nya bisa pakai Flashdisk yang sduah dibuat bootable dengan distro BlankOn
Deletecara buat Flashdisk Bootable coba baca tulisan saya di tautan berikut:
http://imgos-belajarlinux.blogspot.com/search/label/Flashdisk