Awal
bulan Februari beberapa hari yang lalu ada customer yang telpon jika
komputernya mati, beliau meminta saya agar datang ke rumahnya untuk
memperbaiki komputer tersebut sekalian nyuruh nyetingin modem yang
baru saja dibeli, berhubung saya sedang berada di luar kota, maka
saya jawab jika saya dapat datang 3 hari lagi.
Mungkin
karena kurang sabar menunggu saya, beliau menyuruh orang lain untuk
memperbaiki komputer tersebut, dan kebetulan didekat rumahnya ada
tukang servis komputer bodong (saya menyebutnya bodong karena sering
install software bajakan).
Tadi
pagi Customer tersebut sms, jika komputernya sudah diperbaiki dan di
install ulang oleh teknisi dekat rumahnya, setelah di install ulang
ternyata banyak data penting yang gak bisa dibuka.
Kemudian
saya tanya, memang data apa pak yang tidak bisa dibuka?
Beliau
jawab, data ketikan dan beberapa data anaknya yang akan di print
Saya
pun bertanya lagi “memang rusak apanya pak”? Kok sampai install
ulang,
Jawab
customer “ganti power suply pak”
Sampai
disini saya bisa sedikit menebak permasalahannya, mungkin setelah
ganti power supply komputer tersebut masih nyala dengan normal,
berhubung komputer tersebut memakai Sistem Operasi yang oleh tukang
service tersebut belum pernah memakai, maka waktu mau setting modem
bingung, maka diambil jalan pintas yaitu install ulang OS Bodong.
Oke
saya cerita sedikit ke belakang, sekitar satu tahun yang lalu ada
bapak-bapak datang ke kios dan tanya “disini bisa servise
komputer”?, bisa, jawab saya, memang masalah pada kompuernya apa
pak?
Beliau
jawab “komputer saya loadingnya lama banget, kata temen kena virus”
Singkat
cerita dengan sedikit rayuan ala SPG akhirnya bapak tersebut
memperbolehkan komputernya saya install OS seperti yang saya pakai
sehari-hari.
Kembali
ke pokok cerita utama, setelah sedikit tanya sana-sini lewat sms,
akhirnya saya meminta bapak tersebut agar datang lagi ke kios sambil
bawa Flashdisk, untuk menyimpan Software agar bisa membuka data-data
yang tidak bisa dibuka pakai Sistem Operasi yang sekarang dipakai.
Tadi
sekitar jam 14.00 WIB beliau datang dengan teknisi yang memperbaiki
dan install komputernya
, setelah sedikit ngobrol bakso-sapi (eh
basa-basi ding) sebentar, saya tanya mana Flashdisknya, bapak
tersebut nyerahin flashdisknya kemudian saya colokin ke komputer,
saya copykan software yang akan dipakai buat membuka data yang gak
bisa dibuka tadi, setelah selesai saya serahin kembali ke bapak
tadi, eh, teknisi yang bareng bapak tadi nanya “ini Serial
Number-nya berapa”?
Kumat
deh iseng saya, ambil kertas sama spedol, tulis angka sebarangan di
kertas tersebut sambil pura-pura lihat di monitor, kemudian saya
serahin deh ke tukang servise bodong tersebut.
Karena
saya nulisnya ngawur jadi gak hapal angka dan aksara yang saya tulis
dikertas itu, maka untuk mengobati kekecewaan pembaca anggap aja
tulisan tersebut seperti dibawah ini
|
S3214L N0M83R 8A74K4N 608L0K |
Tadi
waktu saya mau Sholat Maghrib HP berbunyi, aku lihat nomor yang masuk
ternyata tidak saya kenal ya udah reject aja, eh beberapa detik
kemudian bunyi lagi dengan nomor masuk yang sama, saya angkat aja,
ternyata yang telpon tukang servise yang minta Serial Number tadi
siang, katanya waktu install sofware yang di copy tadi siang gak
keluar kotak untuk mengisi Serial Number, katanya lagi sudah diulang
install dua kali tetap aja gak minta Serial Number, ya udah berarti
gak pakai Serial Number jawab saya singkat, kemudian percakapan saya
tutup, HP dimatikan, Sholat Maghrib dengan tenang.
Ini
kisahku hari ini, mana kisahmu?
Postingan terkait:
hweheheheeee......... SN-nya S0kh181-1m905
ReplyDelete