Awal bulam Juli lalu saya kirim proposal untuk menjadi pembicara pada acara LibreOffice-Ubuntu Conference 2023 yang selanjutnya disingkat menjadi LOUCA2023.
Saya pilih sesi Lightning Talk (bicara singkat) maksimal 10 menit, ada pun judulnya adalah Explore the features of LibreOffice Impress dangan rincian:
- Abstract: The presentation material contains various menus and features in LibreOffice Impress which consists of more than 500 slides that participants can download.
- Description: During the presentation only delivered a few sample slides Material in Indonesian.
Sengaja saya memilih tema tentang presentasi karena tema ini jarang yang mengajukan atau mengirim.
Singkat cerita ketika pengumuman, proposal pengajuan saya diterima, jadi kalau ada yang beranggapan bahwa saya menjadi pembicara di acara tersebut menggunakan orang dalam yang auto diterima itu tidak benar, karena saya juga ikut seleksi.
Seperti Judul dan Abstrak yang saya ajukan, bahwa saya akan mengulas berbagai fitur di LibreOffice Impress dengan waktu yang terbatas, maka saya menyiapkan sebanyak kurang lebih 500 salindia (slide) yang berupa panduan penggunaan LibreOffice Impress,
Ini sebenarnya adalah manual book tapi berupa berkas salindia (slide) presentasi, ada pun berkas tersebut sebenarnya sudah saya tulis berupa naskah buku, jadi saya tinggal salin-tempal dan susun ulang dari Writer ke salindia, tentu saja dengan berbagai modifikasi dan penyesuain yang ternyata cukup melelahkan.
Kurang lebih 3 bulan saya menyelesaikan proses penyalinan dari Writer ke Impress dengan durasi waktu rata-rata 5 jam perhari, pagi setelah subuh 2 jam, siang disela-sela pekerjaan 1 jam, dan sore sampai malam 2 jam.
Pengerjaan yang cukup rumit yaitu meringkas kalimat yang panjang menjadi singkat, dan membuat tangkapan gambar penyerta dari yang sebelumnya menggunakan LibreOffice Impress 7.2 menjadi 7.6.
Kembali ke cerita sesuai judul post ini, saya berangkat dari rumah pukul 05.55 waktu HP buatan china milik saya.
Berangkat dengan mode jalan kaki (sekalian olahraga) ke Halte BRT terdekat yaitu halte BRT depan SMP Domenico Savio untuk naik Trans Jatengh, oh ya halte SMP Domenico Savio kadang disebut halte Katedral .
Perlu diketahui bahwa di Semarang terdapat 2 pilihan BRT yaitu Trans Jateng dan Trans Semarang yang sering membuat orang luar kota atau orang yang jarang naik BRT tidak bisa membedakannya, sehingga mereka sering salah naik, akibatnya tidak bisa transit atau dengan kata lain harus bayar tiket lagi ketika akan transit.
Lain kali kalau ada waktu longgar saya akan ulas perbedaan antara Trans Semarang dengan Trans Jateng..
Saya pun sampai di halte SMP Domenico Savio beberapa menit kemudian, tidak beberapa lama Bus Trans Jateng pun ada yang berhenti di depan halte.
Karena cukup penuh dan harus berdiri, saya tidak naik bus tersebut, dengan opsi menunggu bus berikutnya, kurang dari 10 menit menit bus kedua pun datang, saya pun naik bus kedua tersebut.
Sebagai catatan, bus Trans Jateng koridor 01 setiap 8 menit sekali berangkat baik dari Stasiun Tawang maupun dari Terminal Bawen, jadi jangan kwatir kalau harus menunggu lama.
Perjalan dari halte SMP Domenico Savio sampai Terminal Bawen hanya ditempuh 1 jam lebih 8 menit saja.
Seperti biasa, begitu sampai di terminal bawen saya langsung ke toilet, karena AC Trans Semarang yang saya naiki tersebut cukup dingin.
Setelah dari toilet saya langsung jalan kaki ke seberang Terminal Bawen untuk sarapan Soto Ayam langganan saya yang kebetulan sebuah cabang milik teman di Semarang.
Selesai sarapan soto, saya berdiri di pinggir jalan untuk mencegat bus, bahasa yang sopan cegat apa ya?.
Alasan saya tidak masuk kembali ke terminal karena malas nyebrang lagi, alasan kedua karena kalau naik di dalam terminal kadang ngetemnya cukup lama.
Alasan saya menggunkan mode transportasi bus karena harus menghampiri ponakan saya yang masih sekolah di SMK Negri Kabupaten Semarang untuk ikut acara LOUCA2023, dia saya suruh nunggu di terminal Tingkir Salatiga.
Singkat cerita saya dan ponakan sampai di Terminal Tirtonadi pukul 10.09 WIB. Kami pun berjalan keluar dari terminal Tertonadi ke gerbang timur arah bus ke Surabaya untuk selanjutnya naik transportasi Online.
Kami pun mampir di Angkringan luar Terminal untuk sekedar mengisi perut dan melepas penat, tentu saja sambil menunggu transportasi online yang kami pesan
Beberapa menit kemudian kami sudah dalam perjalanan ke penginapan kami yaitu Griya Tenera 1, Pukul 10.28 WIB kami sampai di penginapan, kemudian mandi untuk selanjutnya persiapan sholat Jumat di masjid terdekat..
Demikian cerita singkat Perjalan Ke Acara LOUCA2023 ini saya tulis berdasarkan ingatan saya, berlanjut ke Sehari Sebelum Acara LOUCA2023
Belum ada tanggapan untuk "Perjalanan Ke Acara LOUCA2023"
Post a Comment
Silakan langsung tulis komentar Anda jika ada pertanyaaan, koreksi atau penjelasan lainnya sesuai tema pada artikel, budayakan ber-komentar dengan baik.