Liputan Bekraf Habibie Festival 2018 (bagian 1)

Di group Telegram Penerjemah GCompris sedang ramai membahas mengenai acara Bekraf -Habibie Festival Inovasi dan Teknolgi 2018 yang akan dilaksanakan di JI-EXPO Kemayoran.
Acara ini akan berlangsung tanggal 20 - 23 September 2018, pada acara tersebut Komunitas GCompris Indonesia akan ikut berpartisipasi pada salah satu stan.



Persiapan Menuju Stan

Untuk menuju ke acara Bekraf -Habibie Festival Inovasi dan Teknolgi 2018 penulis berangkat menggunakan tronsportasi darat, yaitu Kereta Api.

Penulis beli tiket Kereta Api Stasiun Semarangtawang (SMT) tujuan Pasar Senen (PSE) melalui Bukalapak, alasannya karena kebetulan masih punya saldo di akun saya. 
Alasan lain beli tiket lewat Bukalapak karena punya voucer dengan potongan harga (cashback) Rp.50.000,-, lumayanlah buat beli chiki diperjalanan.

Penulis pilih kereta Majapahit (141) kelas Ekonomi (P) dengan jadwal keberangkatan Kamis, 20 September 2018, Pukul 03:50 WIB dan sampai tujuan Kamis, 20 September 2018, Pukul 10:08 WIB.

Ternyata penulis salah beli tiket, seharusnya beli tiket yang berangkat dari Pekalongan bukan dari Semarang, karena tanggal 19 penulis menjadi pembicara di  salah satu pelatihan di Pekalongan.

Jadi tanggal 19 September malam (pukul 19.xx WIB) penulis terpaksa pulang dulu ke Semarang hanya demi tiket yang sudah dibeli tadi, kalau misalnya penulis tidak salah beli tiket, tentunya penulis bisa menginap di Pekalongan, dan paginya langsung berangkat ke Jakarta langsung dari Pekalongan.

Singkat cerita, hari Kamis, 20 September 2018 pukul 03.10 WIB penulis berangkat ke Stasiun Tawang Semarang naik Gojek, dan sampai di Tawang pukul 03.22 WIB yang suasananya sangat sepi, di stasiun Tawang penulis langsung cetak tiket dan nunggu kereta datang.

Suasana ruang tunggu Stasiuan Tawang jam 03.32 WIB
Kereta Majapahit yang ditunggu datang terlambat 8 menit, yang seharusnya datang pukul 03.50 WIB, datang pukul 03.58 WIB.

Penulis naik kereta sesuai nomor gerbong di tiket saya, kemudian pilih tempat duduk yang benar.

Penumpang kereta pada gerbong yang penulis naiki sebagian besar adalah penumpang dari Jawa Timur, ada yang dari Kediri, Lumajang, Madiun dll.

Sampai stasiun Pasar Senen pukul 10.19 WIB, turun dari kereta, jalan di koridor untuk keluar dari stasiun, cari kendaraan untuk mengantar ke JI-EXPO.
Pesan Go-Jek lewat aplikasi di HP buatan China yang dirakit di Indonesia yang pemulis bawa.
Nunggu ojek penjemput di depan Patung Pahlawan, 2 menit kemudian ojek yang penulis pesan datang.

Lokasi Stan

Pukul 10.42 WIB penulis sampai di JI-EXPO, cukup agak lama karena beberapa kali kena macet, biasalah Jakarte punye.

Setelah muter-muter di arena stan sambil bawa kardus Mie Sedap yang isinya buku Inksscape dan LibreOffice, akhirnya penulis sampai di stan BlankOn dan Ridon.
Ternyata lokasi stan BlankOn berbeda dari denah yang dibagikan oleh panitia, pada denah yang dibagikan oleh panitia, lokasi stan BlankOn bersebelahan dengan Ridon, tapi berubah saling berhadapan.
Susunan stan yang dibagikan panitia
Di stan Ridon beberapa teman sudah siap dengan posisi masing-masing, begitupun di stan BlankOn, tidak jauh berbeda.
Akhirnya penulis pilih bantu-bantu jaga stan Ridon daripada stan BlankOn, alasannya adalah karena penulis sudah pensiun dari pengembang BlankOn.

Suasana Stan

Suasana stan Ridon cukup ramai, hal ini terjadi karena display di stan Ridon menampilkan beberapa video GCompris sehingga menarik anak-anak sekolah untuk mencoba GCompris pada salah satu laptop layar sentuh yang pemulis sediakan untuk demo.



Bukan hanya anak-anak yang tertarik dengan permainan GCompris, para orang tua juga banyak yang sangat tertarik.


Bahkan beberapa orang tua banyak yang bertanya tentang aplikasi permainan pendidikan tersebut. Sebagian ada yang menanyakan bagaimana cara menggunakan GCompris, apakah ada bukunya.

Akhirnya salah seorang yang telah menulis buku tentang GCompris untuk diterapkan pada dunia pendidikan memberi penjelasan singkat.


Pukul 12.54 penulis dan beberapa teman penjaga stan Ridon sholat Dzuhur di lantai 2 dalam gedung yang sama untuk pameran.

Setelah sholat dzuhur, tidak lupa penulis mengambil gambar suasana stan untuk dokumentasi.

Suasana pameran (foto diambil dari lantai 2)

Pukul 13.32 WIB kami berlima makan siang bersama di salah satu Fast Food depan gedung pameran, yang semuanya dibayari oleh pak Iwan Tahari.

Pukul 16.30 WIB penulis berpamitan ke teman-teman penjaga stan Ridon dan BlankOn untuk berangkat ke Tangerang, karena besoknya hari kamis tanggal 21 September 2018 akan mengisi pelatihan Mail Merge dengan LibreOffice di Pabrik Sepatu Fans.


Tangerang 21 September 2018

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Liputan Bekraf Habibie Festival 2018 (bagian 1)"

Post a Comment

Silakan langsung tulis komentar Anda jika ada pertanyaaan, koreksi atau penjelasan lainnya sesuai tema pada artikel, budayakan ber-komentar dengan baik.