Berikut spesifikasi lengkap Hardware yang digunakan:
Hardware Utama
- Motherboard: Biostar MCP6P M2+
- Processor: AMD Athlon 3000+
- RAM Memori: DDR2 1 GB (kingston)
- Hardisk 80 GB SATA (segeat) dan 40 GB ATA (maxtor)
- PSU: merk Nipon 450 Watt
Hardware Tambahan
- Cardreader
- Flashdisk 4 dan 16 GB
- Hardisk External 320 GB
- Modem Huawei E
- Micro SD 4 GB
Motherboard seri ini kami dapatkan dari
Client pemilik
Swalayan di Semarang yang melakukan
Downgrade motherboardnya menjadi
Intel Atom dengan alasan penghematan daya kosumsi listrik, karena saat menggunakan seri ini
Aki pada
UPS yang dipakai lebih sering harus diganti.
Sebenarnya beberapa bulan lalu saya dengan bagian
TI Swalayan tersebut pernah melakukan uji-coba
Raspberry Pi yang akan digunakan sebagai penggantinya, namun saat dilakukan uji-coba ternyata Raspberry Pi kurang cocok untuk dijadikan komputer kasir, permasalahan utamnya adalah saat melakukan pembaruan data di Server, respon pada komputer client (kasir) tidak cepat atau terjadi
jeda kurang lebih 5 menit, hal ini berarti sangat buruk jika ada kenaikan harga, saat database di server sudah diganti dengan harga baru maka harga di kasir masih harga lama.
Berdasarkan riset kecil-kecilan yang kami lakukan kemungkinan utama permasalahan ini ada pada
LAN Card, sedangkan untuk menambahkan
LAN Card External tidak memungkinan, akhirnya berdasarkan pertimbangan yang matang dipilihlah Motherboard dengan processor
Intel Atom.
Kami mendapatkan Komputer dengan Motherboard seri ini 6 Unit dengan Processor yang berbeda, 1 unit menggunakan processor Sempron, 2 unit menggunakan Prossecor Phenom, dan 3 unit lainnya menggunakan Processor Athlon, salah satunya digunakan sebagai uji-coba ini, 5 unit lainnya
Alhamdulillah langsung laku dibeli teman yang sedang membuat
Warnet Game Online.
Hasil Pengujian
Kami menguji Motherboard ini berdasarkan Hardware dan Software, dikarenakan hasil dari pengujian hampir sama dengan yang kami lakukan pada Motherboard seri sebelumnya yaitu
Biostar P4M890-M7, maka pada postingan kali ini sengaja hanya saya bahas fitur khusus pada motherboard seri ini.
Sebelum melakukan pengujian lebih jauh kami perlu memastikan apakah motherboard tersebut memang benar original (OEM) atau produk palsu (BM) maka kami mengecek terlebih dulu keasliannya menggunakan Hardware Detection Tool, dan setelah kami cek memang produk asli (OEM) seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Port USB
Motherbord seri ini memiliki 3 Front panel port USB sehingga berbeda dengan Motherboard seri lain yang hanya memiliki 2 atau 1 Front panel port USB. dengan demikian maka port USB tidak akan kekurangan karena jika semuanya diaktifkan maka akan memiliki lebih dari 8 Port USB (termasuk port USB belakang).
Kami menguji Front panel pada motherboard ini menggunakan Port USB 4 lubang dengan dua kelompok kabel dan satu drive Cardreader dengan kelompok kabel berbeda.
Pengujian khusus untuk fitur ini kami sengaja menggunakan Live BlankOn Linux 8 Rote. Flashdisk berisi Bootable BlankOn 8 Rote kami pasang pada port belakang, setelah komputer berhasil diboot dengan masuk desktop, pertama kami tancapkan Hardisk External 320 GB pada port USB kelompok 1, isi hardisk terbaca dengan baik, kami tancapkan Flashdisk 4 GB pada port USB kelompok kedua, isi flashdisk juga terbaca semua dengan baik, kemudian kami tancapkan Modem GSM pada port USB yang disediakan Cardreader, kami lakukan penyettingan paramater internet sesuai provider SIM Card, dan saat digunakan untuk browsing berjalan lancar, terakhir kami masukkan kartu memori Micro SD 4 GB, isinya juga terbaca semua dengan lancar.
Audio
Suara yang keluar dari Motherboard ini termasuk lumayan saat kami coba menggunakan Speaker kelas murahan yang kami miliki, Driver soundcard langsung bekerja dengan baik.
Grafik
Konon VGA On-board pada motherboard ini sudah masuk rekomendasi untuk PC Game karena memiliki Memori 512 MB dengan chipshet NVIDIA GeForce 6150SE, hal ini memang benar adanya saat kami coba cek dengan perintah lspci melalui terminal.
Seperti pada kartu grafik NVIDIA jenis lain, jika ingin menggunakan VGA jenis ini secara maksimal kita harus memasang drivernya secara manual dengan mengunduh drivernya dari
situs resmi NVIDIA
Demikian Review mengenai Motherboard Biostar MCP6P M2+ yang dapat saya sampaikan, secara garis besar sudah mendukung GNU/Linux secara native dengan semua driver berjalan lancar dengan installasi secara default kecuali pada driver VGA yang harus diinstall secara manual. .
Belum ada tanggapan untuk "Uji Coba Biostar MCP6P M2+ pada Linux"
Post a Comment
Silakan langsung tulis komentar Anda jika ada pertanyaaan, koreksi atau penjelasan lainnya sesuai tema pada artikel, budayakan ber-komentar dengan baik.