Namanya Teh Botol, tapi kok dalam kotak |
Ini adalah nyinyir saya mengenai plastik berbayar
Dulu jaman belum musim Internet hingga jamannya Yahoo masih menjadi mesin pencari nomor satu, hampir semua minuman instant dalam kemasan menggunakan botol dari kaca (botol beling), contoh minuman yang saya maksud adalah: Sprite, Cocacola, Pepsi, Teh Sosro, Katingdeng, Saka Gingseng, dll
Pada jaman itu sampah plastik tidak sebanyak saat ini, sehingga pengendaliannya juga lebih mudah.
-
Jika pemerintah ingin mengurangi limbah plastik alangkah lebih baiknya jika mau memaksa pabrik pembuat minuman instant untuk menggunakan kembali botol kaca/beling sehingga limbah plastik dapat sedikit berkurang.
-
Dulu jika kita beli minuman instant tersebut umumnya kita minum di tempat, karena jika ingin dibawa pulang kita dikenakan harga untuk botolnya, misalnya (dulu) kita beli Teh Sosro seharga Rp.400,- kemudian akan membawanya pulang, maka kita harus beli botolnya (misal botol dihargai 200) maka kita bayarnya Rp.600,- (400+200=600).
Jika kita mau beli untuk kedua kalinya kemudian ingin bawa pulang, kita tukar botol yang sudah dibeli sebelumnya sehingga kita hanya bayar cuma Rp.400,-, begitupun untuk seterusnya
-
Dulu pas saya nganggur ikut kerja jadi kuli bangunan, di situ aturannya sedikit berbeda, yaitu; jika kita beli minuman dalam botol dan ingin dibawa ke dalam proyek maka kita dikenakan jaminan seharga botol tersebut, misal beli teh sosro diharuskan bayar Rp.600,- nanti setelah habis isinya kemudain kita kembalikan botol tersebut maka uang Rp.200,- dikembalikan oleh penjual ke kita.
Ada juga kalau yang sudah langganan baik, kita diperbolehkan bawa dulu minuman tersebut beserta botolnya tanpa bayar dulu alias ngebon, nanti pas sore penjualnya nyari kita untuk ambil botolnya berikut nagih uang seharga isi minuman tersebut, kalau yang sudah langganan kelewat baik, kita bisa ngutang dulu minuman tersebut, pas gajian baru kita bayar.
-
Dulu seingat saya masih jarang minuman sachet semacam, (nutrisari, marimas, extrajos, kuku bima, hemaviton, dll.) seperti saat ini yang menjamur.
-
Tapi sekarang, jika kita beli minuman yang kemasannya dalam botol kaca dan ingin membawanya pulang, maka oleh penjualnya; minuman tersebut dimasukkan ke dalam plastik, dan kalau dipikir-pikir ya tetap saja sampah plastik semakin banyak
Terus nek ngene kudu piye jal?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Sebenarnya penulis sudah lama ingin membuat artikel singkat ini, namun lupa terus karena lebih banyak menulis buku. Artikel ini hanya b...
-
Beberapa minggu belakangan ini saya sedang berurusan dengan buku perpustakaan, karena kebetulan desa kami sedang melakukan persiapan untuk...
Cara Menyiksa Komputer
Beberapa teman yang punya komputer/laptop dengan spesifikasi tinggi mungkin tidak tahu bagaimana caranya bisa menggunakan perangaktnya secar...
Belum ada tanggapan untuk "Kembali ke Botol Beling"
Post a Comment
Silakan langsung tulis komentar Anda jika ada pertanyaaan, koreksi atau penjelasan lainnya sesuai tema pada artikel, budayakan ber-komentar dengan baik.