Aparat itu akhirnya menyerah pada Komputer Prihatin saya

Cerita ini terjadi pada waktu saya masih membuka usaha Rental/Pengetikan Komputer di salah satu pinggiran kota di Semarang.
Untuk mempersingkat tulisan, saya ceritakan saja kejadian yang berkaitan langsung dengan komputer tersebut.

Untuk menunjang kegiatan usaha pengetikan komputer tersebut saya menyediakan 3 Komputer yang sudah termasuk lumayan (menurut saya), karena harga komputer pada waktu itu masih mahal dan tidak semua orang mampu membelinya, tidak seperti sekarang yang harganya sudah sangat murah

Adapun Komputer tersebut terdiri dari 2 Komputer Pentium III dan 1 komputer Pentium II. Pada ke-2 komputer Pentium III tersebut menggunakan Sistem Operasi GNU/Linux, satu menggunakan Mandriva satunya lagi menggunakan OpenSUSE (saya sudah lupa serinya), sedangkan 1 komputer Pentium II menggunakan OS Windows bajakan (waktu beli sudah terinstall), sebenarnya kemungkinan besar saya bisa mengganti sistem operasi komputer tersebut menjadi Linux semua, tapi karena ada pertimbangan lain, maka saya biarkan saja Windows Bajakan tersebut tetap hidup nyaman di komputer tersebut, jika Anda mau membaca tulisan ini sampai selesai akan tahu jawabannya.
Cerita ini saya alami beberapa tahun yang lalu, pada waktu itu sedang gencar-gencarnya Sweeping Software Bajakan yang katanya dalam rangka penegakan Undang-undang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau yang sering di sebut Undang-undang Hak Cipta. Telah banyak Warnet ataupun kantor-kantor yang terjaring dalam Operasi ini, dan bagi mereka yang tidak ingin kena sweeping biasanya akan menutup tempat usahanya selama beberapa hari, termasuk teman-teman saya sebagian besar juga pada tutup, tapi karena tempat usaha  rental komputer ruangannya jadi satu dengan usaha lainnya, yaitu Distributor buku juga agen kecil-kecilan beberapa media cetak, yah mau tidak mau harus tetap buka.
-
Sudah bukan rahasia lagi jika setiap akhir bulan saya harus membuat laporan dan melunasi semua barang yang saya ambil sebelumnya (biasalah usaha modal kepercayaan), sedang puyeng-puyengnya ngitung tagihan yang harus dibayar, datang dua orang berpakaian lumayan rapi yang pura-pura nanya
“Mas bisa mindahin data dari ini ke CD?” kata salah satu bapak tadi nunjukin Flashdisk yang dia bawa
“Maaf pak yang biasanya ngurusin rental sedang keluar”, silakan bapak pindahkan sendiri” kata saya sambil nyalain Komputer, karena kedua bapak tadi bilang tidak bisa mengoperasikan komputer maka beliau berdua menelephone temannya.
-
Setelah menunggu cukup lama sambil ngobrol-ngobrol yang saya kurang minat dengan isi obrolannya, datanglah dua orang teman kedua bapak tadi yang terdiri dari dua orang juga, yang ternyata berseragam aparat penegak Hukum, dan tanpa banyak tanya ini-itu dua orang tersebut langsung bicara kalau mereka sedang tugas melakukan Sweeping Software Bajakan, dan ternyata tempat usaha saya masuk menjadi TO dalam operasi tersebut, karena merasa tidak bersalah (bersalah atau tidak, untuk mengelak juga sudah tidak bisa) maka saya persilakan saja untuk untuk memeriksanya, komputer pertama dinyalakan, dan saat booting keluar logo Iguana Hijau (OpenSuse) para aparat penegak hukum tersebut kelihatan terheran-heran, salah seorang bertanya “ini pakai OS apa” sayapun menjawab “itu OS Linux” satu orang temannya ngomong “Biasanya Linux kan waktu booting gambarnya Bulat” sayapun langsung berpikir mungkin pada saat pengenalan linux mereka pakai Ubuntu, jangan-jangan nanti ada di antara mereka yang berpikiran kalau Linux saya juga bajakan hehehehe..... 
Acara pemeriksaan komputer pertama selesai dengan sebelumnya saya harus memberi Kuliah Tujuh Menit kepada mereka agar Linux saya tidak dianggap sebagai OS bajakan.

Komputer kedua dinyalakan saat booting keluar gambar ikan Cucut melayang beda dari komputer yang pertama, setelah berhasil login saya suruh saja mereka untuk mencobanya, banyak kejadian lucu yang terjadi disini, misalnya waktu mereka melakukan klik satu kali ke shourcut di dekstop langsung kebuka, mencari refresh dengan melakukan klik kanan, dll, banyak deh cerita lucu lainnya.
Setelah mereka puas dan pusing mengotak-atik komputer tersebut, lagi-lagi saya harus memberi Kuliah Tujuh Menit kepada mereka secara gratis.

Terakhir giliran komputer jadul dinyalakan, saat booting keluar gambar yang sudah tidak asing lagi bagi mereka, dengan antusias dan sangat bersemangat bapak-bapak aparat penegak Hukum tersebut mencoba dan otak-atik komputer jadul saya, hingga mereka menemukan apa yang dicari selama ini, maka merekapun terlihat lebih sehat lagi (tadinya terlihat lesu mungkin pusing melihat tampilan komputer saya), seperti biasalah segera keluar kata-kata melanggar “pasal sekian” dan harus bla... bla... bla... atau bayar denda dengan angka NOL dibelakangnya yang membuat kepala saya tambah puyeng, dll. dan katanya komputer tersebut harus disita sebagai barang bukti.


Sayapun pura-pura tidak paham dengan adanya pasal-pasal tersebut, karena terus didesak dengan sambil menunjukan buku yang isinya penuh dengan pasal-pasal, di sini saya berusaha membela diri, jika komputer tersebut pada saat beli sudah dalam keadaan begitu, seharusnya saya tidak bisa disalahkan, salahkan saja yang menjual komputer tersebut, dalam hal ini berarti saya menjadi korban, karena terus didesak dengan pasal-pasal yang njlimet, akhirnya saya bertanya “Solusinya paling ringan bagaimana?” kata saya sedikit memelas, sedang heboh eyel-eyelan tentang komputer jadul saya, datang dua orang teman dari media cetak dengan seragam lengkap, yang sebenarnya mau menagih uang pembayaran barang yang saya ambil bukan meliput kejadian ini.

Saya persilakan duduk menunggu dulu. Karena sebelumnya saya tidak pernah berurusan dengan pihak berwajib, atau mungkin sesuai prosedur yang ada maka OS yang masih bajakan tadi harus dihapus, solusinya ada dua; pertama harus beli OS Original beserta Aplikasinya, sedangkan solusi kedua di Install OS Linux, karena pilihan yang sesuai kantong saya adalah Install OS Linux saya pilih solusi ini.


Sekarang saatnya eksekusi, disini timbul masalah baru “saya bilang kalau Komputer ini tidak support dengan Linux” saya sudah coba melakukan Install beberapa kali selalu gagal, kata saya sedikit berbohong (hanya alasan saja padahal belum pernah mencobanya), alasan sebenarnya kalau semua komputer yang saya miliki diganti Linux, jika suatu saat nanti ada file yang tidak bisa dibuka pakai Linux saya yang susah sendiri, karena waktu itu yang pakai Linux di kota tersebut masih jarang banget.

Dengan alasan sudah beberapa kali saya melakukan install Linux ke Komputer jadul tersebut selalu gagal, maka saya minta tolong ke para penegak Hukum tersebut untuk me-Install Komputer tersebut, eh ternyata salah satu dari mereka pernah melakukan Install Linux dan katanya mudah kok (jelas saja mudah lha waktu mereka ikut pelatihan dan pengenalan Linux pasti pakai Komputer yang baru), "masa ini gak bisa di Install Linux" katanya sok pintar, karena kebetulan saya memiliki banyak koleksi distro Linux, maka saya suruh saja untuk memilih Distro Linux mana yang pernah mereka Install, dan benar perkiraan saya seperti diatas, bapak itu memilih distro linux Ubuntu.

Masalah baru timbul karena Distro Ubuntu tersebut saya burning ke DVD sedangkan saat itu Drive DVD yang saya miliki eror maka secara otomatis tidak bisa install Ubuntu, akhirnya terpilih Mandriva One sebagai percobaan, baru beberapa menit Komputer sudah ngebleng, dicoba pakai OpenSUSE permasalahannya hampir sama, di sela-sela acara install komputer jadul yang bermasalah tersebut, salah satu teman saya dari media cetak nyeletuk “wah ini bisa jadi berita menarik untuk besok” kumat deh isengnya teman saya tersebut sok wartawan saja, padahal cuma sopir dan bagian adminitrasi koran saja, dengan alasan hari itu harus melapor ke markas, para penegak hukum tersebut pamitan, tidak lupa meninggalkan copy-an surat pernyataan yang sebelumnya harus saya tandatangani, tidak lupa mereka berpesan besok jangan tutup, karena akan kembali lagi menyelesaikan masalah ini (mungkin penasaran atau takut dikorankan sama teman saya yang dari media cetak).

Besoknya seperti yang pernah dijanjikan sebelumnya, bapak-bapak penegak hukum datang lagi, kali ini tidak tanggung-tangung 8 orang yang datang, dari keterangan yang saya dapat, empat orang yang menyertai tersebut adalah ahli TI lulusan Universitas yang terkenal (baguslah pikir saya berpikiran positif) tidak lupa mereka juga membawa Drive DVD yang diperlukan untuk Install Ubuntu, proses Install Distro buatan Canonical inipun gagal, dicoba beberapa distro lainnya juga gagal.

Setelah berjuang selama beberapa jam dalam dua hari dan tidak ada hasil yang didapat, akhirnya mereka menyerah dengan komputer jadul saya.

Begitulah kejadian yang pernah saya alami di negara tercinta ini, dimana banyak rakyat kecil ingin mencari rejeki yang tidak seberapa sering disalahkan tanpa mendapat solusi, karena memang  tidak pernah dipikirkan solusinya sebelum bertindak.
-
Begitupun dengan para ahli TI lulusan Universitas terkenal itu tidak bisa berbuat banyak menghadapi masalah sepele ini, padahal kalau mereka memang benar-benar ahli TI lulusan Universitas terkenal harusnya tahu ada beberapa Distro mini yang bisa di Install pada komputer Prihatin tersebut.

Untuk Anda yang ingin tahu cerita yang berkaitan langsung dengan kejadian tersebut silakan baca  tulisan saya sebelumnya berikut ini:
-
-
Linuxpun Bisa Menghasilkan Uang
Kisah HP jadul saya dengan Kantor Polisi

-
-

Postingan terkait:

14 Tanggapan untuk "Aparat itu akhirnya menyerah pada Komputer Prihatin saya"

  1. Huahahahhaa, kasihan sekali aparatnya pak... huehehehehhe... Saya hanya bisa tertawa melihatnya, cuma ama yang windus baru seger lagi matanya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...
      bukan hanya kasihan tapi juga memprihatinkan,
      sebenarnya kejadian seru lainnya banyak tapi belum aku tulis,
      dari jam 9.00 s/d jam 15.00 8 orang tidak berhasil menaklukkan komputer jadul

      Delete
  2. hahahahaaaa.. geblekk... sok tau sihh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...
      saya sebenarnya prihatin sama para Lulusan Universitas terkenal tersebut, awalnya begitu bangga dengan.......dan suka menyepelekan hal kecil tapi nyatanya tidak bisa berbuat banyak,
      mungkin karena biasa pakai Jendela, waktu kuliah sering melompat lewat jendela...... :D

      Delete
  3. maaf saya tanya
    linux bisa gak untuk warnet, misal masalah lan, billing printer dll.
    apa linux yang cocok untuk warnet.
    atas bantuan saya ucapkan terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat bisa, sering nyetting dan buatain warnet linux, untuk billing banyak koq, paling mudah pakai gbilling: http://gbilling.sourceforge.net/

      coba ketik aja di URL pada browser Anda dengan kata kunci "warnet linux" pasti akan banyak Anda temukan tentang warnet Linux

      Delete
  4. he he he..

    btw kenapa si orang kuliahan itu tidak bisa install linux di komputer tersebut ya pak?

    adakah alasan khusus kenapa tidak bisa diinstall linux. menyangkut masalah hardware? atau karena emang anak kuliahan itu benar-benar tidak bisa (kayak saya) :( hiks. hiks..

    he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha...
      gak sempat tanya kenapa gak bisa,

      lha saya khan tersangkanya, mosok tanya yang macam-macam

      Delete
  5. Saya suka sekali artikel benar Menghibur sekaligus mendidik :)

    ReplyDelete
  6. Waw bang kibi pakai openSuse dan madriva,,

    dekstop nya gk sedikit berat bang? kan ringan blankon tooh?
    cos madriva&openSUSE KDE

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau pakai yang gnome ringan koq,
      waktu itu BlankOn lagi mati suri setelah rillis versi pertama (bianglala)

      Delete

Silakan langsung tulis komentar Anda jika ada pertanyaaan, koreksi atau penjelasan lainnya sesuai tema pada artikel, budayakan ber-komentar dengan baik.